Oleh: Rizal Saputra
Pemungutan suara pemilihan kepala daerah serentak (Pilkada Serentak 2024), sudah didepan mata. Tanggal 27 November 2024, pemilih di berbagai daerah di seluruh Indonesia akan menunaikan hak pilihnya. Kita tentu berharap pesta demokrasi untuk memilih calon pemimpin daerah bisa berjalan demokratis. Pemilih pun harus bisa memberikan hak pilihnya dengan bebas, aman dan rahasia. Tanpa intimidasi. Memilih bebas sesuai hati nuraninya. Karena hak memilih dan memilih dijamin konstitusi.
Jurnalis dan media memiliki peran penting dalam menentukan berita yang muncul dan yang akan disorot. Jurnalis yang di lapangan memiliki kontribusi besar dalam menentukan apa yang akan diangkat sebagai berita. Untuk itu dalam pemeberitaan seputar pilkada dibutuhkan perspektif yang luas, obyektif, sehingga bisa mengedukasi Hal itu penting agar realitas di lapangan dapat terangkat lebih adil.
Hal-hal penting yang terkait dengan pemilu, seperti konsep dan prinsip harus dilihat dengan lebih kritis agar bisa membantu memperbaiki realitas yang ada. Jurnais memiliki peran penting dalam mendidik masyarakat. Lewat pemberitaan yang tepat bisa membangun demokrasi yang sehat.
Dalam konteks pilkada, jurnalis memiliki peran strategis, dan dituntut untuk menekankan pentingnya netralitas. Pemberitaan yang berimbang, adalah kunci untuk membangun opini publik yang sehat dan obyektif.
Dalam pelaksanaannya untuk mensukseskan perhelatan akbar pesta demokrasi tersebut, media harus memberitakan secara obyektif dan sejuk, edukatif, sehingga bisa menjadi referensi bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi seputar politik.
Peran media dalam pilkada sangat penting untuk menjamin transparansi, akuntabilitas dan partisipasi masyarakat dalam demokrasi. Media harus menjalankan perannya secara profesional, independen dan berimbang agar dapat memberikan informasi yang akurat dan mendorong partisipasi pemilih yang cerdas.
Media harus obyektif, analisis, dan berpegang teguh pada idealisme dan kode etik jurnalistik. Jangan terjebak dalam polarisasi, dan harus mampu mendorong terciptanya pemilu yang jujur dan adil, dengan menyajikan informasi-informasi yang mengandung nilai-nilai positif dan optimisme.
Tugas media bagaimana memberdayakan masyarakat. Awak media atau wartawan harus bisa menghasilkan sebuah karya yang mengedukasi pembacarnya, dan membangun optimisme. Di tengah banjir informasi melalui media sosial, media harus mampu menjadi penangkal dari informasi liar di medsos. Sebab media merupakan benteng terakhir yang harus menyajikan informasi akurat dan bermanfaat, misalnya terkait Pilkada.
Mari kita sukseskan Pilkada 2024 ini dengan pemberitaan yang sejuk dan mengedukasi masyarakat.