STRATEGINEWS.id, Medan — Polisi menduga kasus pembunuhan seorang perempuan lanjut usia (lansia) pemilik kos di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), dipicu soal uang. Hasil penyelidikan sementara, diduga pelaku kesal korban tidak memberikan pinjaman uang kepadanya.
“Motif sementara, si pelaku mau pinjam uang, namun si korban tidak memberi. Sementara itu motifnya,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba, Jumat (25/10/2024).
Dalam kasus ini, polisi telah mengamankan pisau yang diduga digunakan pelaku untuk menusuk sang pemilik kos. Adapun korban bernama Netty (62).
“Sajamnya ada (diamankan). Iya (pisau yang digunakan),” kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba, Jumat (25/10/2024).
Jama mengatakan, identitas pelaku telah diketahui. Pelaku diduga merupakan anak kos korban.
“Identitas sudah dikantongi. Tim gabungan dari Jatanras Polda, Satreskrim dan Polsek sedang melakukan pengejaran. Iya, diduga (anak kos),” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, Netty ditemukan tewas di rumah kos sekaligus toko kelontong miliknya di Jalan Badak, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Rabu (23/10/2024) pagi.
Usai menerima informasi itu, pihak kepolisian langsung turun ke lokasi untuk olah TKP. Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Poltak Tambunan, mengatakan, ada luka seperti bekas tusukan di tubuh korban.
“Diduga (dibunuh anak kos). (Luka) di perut. Kayaknya seperti itu (luka tusuk) dan kami masih pastikan semuanya,” kata Poltak.
Ika, penjual warung makan yang berada di sebelah toko kelontong korban, menyebutkan, jasad korban awalnya ditemukannya pukul 07.30 WIB. Saat itu, Ika hendak mengantar makanan dan melewati rumah korban.
Tiba-tiba dia mendengar suara orang tengah mengorok dari dalam toko korban. Saat dilihat ke dalam toko, korban telah tergeletak dengan berlumuran darah. Ika menyebutkan, saat itu toko kelontong korban telah terbuka.
“Awak (saya) mau ngantar nasi. Dengar suara ngorok-ngorok, terjatuh. Jadi, awak penasaran. Awak lihat sudah berdarah. Awak pikir karena jatuh,” kata Ika saat diwawancarai di lokasi, Rabu (23/10/2024).
Pada saat kejadian itu, kata Ika, dia sempat melihat terduga pelaku keluar dari dalam toko tersebut. Terduga pelaku itu lalu berjalan dengan santai meninggalkan lokasi.
“Acek yang pelaku ini keluar dari belakang bawa tas. Nggak ada berdarah tangannya. Dia jalan seperti biasa, nggak ada buru-buru,” sebutnya.
Setelah itu, pihaknya menghubungi suami korban yang saat itu disebut-sebut tengah bekerja sebagai pengemudi ojek online. Selang 20 menit kemudian, suami korban tiba di toko tersebut. Lalu, jasad korban dibawa ke rumah sakit. Sepengetahuan Ika, terduga pelaku itu adalah penghuni kos korban.
“Pelakunya anak kos. Lumayan tua (usianya). Sudah lama ngekos,” ujarnya.
Ika tidak mengetahui pasti kondisi korban. Dia mengaku tidak sanggup untuk melihatnya.
“Nggak nengok kondisi korban. Pas lihat darah saya nggak sanggup lihat,” kata Ika.
Novilda selaku Kepala Lingkungan II, mengatakan, korban bukan merupakan warganya. Sebab, korban tinggal di lingkungan yang berbeda, tetapi lokasi toko korban masuk dalam wilayah yang dipimpinnya.
Alhasil, setelah menerima telepon dari penjaga warung makan itu, dia langsung menghubungi kepala lingkungan lokasi rumah korban.
“Saya langsung telepon Bu Wiwik. Jadi Bu Wiwik langsung kemari. Kakak (korban) itu sudah tergeletak,” ujarnya, seperti dikutip dari detikSumut, Sabtu (26/10/2024).
(KTS/rel)