Berita  

‘Joki’ bimbel UTBK-SNBT di USU kendalikan dari kamar hotel

Teks foto: Pelaku kecurangan UTBK-SNBT di USU menggunakan sejumlah alat pemantau di tubuhnya

STRATEGINEWS.id, Medan — Wakil Rektor (WR) I Universitas Sumatra Utara (USU), Dr Edy Ikhsan membeberkan bagaimana sistem kerja bimbingan belajar (bimbel) mengendalikan 7 peserta, diduga melakukan kecurangan Ujian Tulis Berbasis Komputer, Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) 2023 di USU.

Ketujuh peserta ini, saat hendak menjalankan ujian UTBK-SNBT ini, pihak bimbel tersebut melengkapi mereka dengan peralatan elektronik seperti handphone, perekam audio dan visual. Alat itu ditempelkan di badan mereka menggunakan lakban.

Edy mengungkapkan, ketujuh peserta yang dibekuk diduga melakukan kecurangan tersebut merupakan peserta sebuah bimbel. Namun dia enggan membeberkan bimbel asal Medan tersebut, untuk menjamin kerahasiaan bimbel bekerja sebagai ‘joki’.

Edy mengatakan, ketujuh peserta tersebut jangan memberi tahu orangtuanya. “Orangtua tidak tahu, diperalat dipasangkan alat, dipakaikan baju seragam dan jangan memberi tahu orangtua,” sebut Edy, seperti dilansir dari VIVA, Selasa (16/5/2023).

Ketujuh peserta itu mengikuti UTBK-SNBT dengan lokasi ujian di Kampus USU, Rabu 10 Mei 2023. Mereka diantar dan dijemput pihak bimbel hingga didandani, agar peralatan yang mereka gunakan tidak diketahui untuk mengelabui petugas pengawas. Namun sia-sia, aksi mereka ketahuan.

“Kami menilai yang diamankan itu, jejaring itu masih di Medan semua. Diantar, didandani, dan akan dijemput. Setelah itu, dikumpulkan. Itu dilakukan orang-orang relatif cukup banyak. Diduga melibatkan salah satu bimbel di Medan kan?” sebutnya.

Edy mengungkapkan, seluruh aktivitas dikendalikan dari sebuah kamar hotel di Kota Medan. Dengan menggunakan peralatan elektronik tersebut, pihak bimbel akan membimbing ketujuh peserta itu menjawab soal-soal UTBK-SNBT dengan baik dan benar 100 persen.

“Kami harapkan Polsek bergerak cepat ke sebuah hotel dan mereka langsung terbang (menangkap bimbel tersebut). Mereka dikumpulkan di sebuah kamar (hotel), kamarnya juga mereka booking-kan,” katanya.

Edy mengungkapkan, kecurangan ini merupakan rangkaian kegiatan, sudah banyak dilakukan orang dan terorganisir. Namun, dengan pengawasan ketat oleh petugas pengawas dengan alat metal detector, aksi kecurangan ujian tersebut digagalkan. “Kalau menilai seperti itu, dari alat-alat yang dipakai, baju yang dipakaikan ke anak-anak perempuan itu,” ucapnya.

Ketujuh peserta ini merupakan peserta UTBK-SNBT 2023, mengikuti ujian masuk Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama, yakni UI, UNEJ, UNDIP dan UNAIR. Mereka sudah saling kenal karena mengikuti training ujian di bimbel tersebut.

“Mereka sudah kenal, karena apa? Karena mereka sudah mendapatkan training bimbel itu. Diperkirakan sudah dilakukan satu bulan belakangan ini,” jelas Edy.

Dari pengakuan peserta yang diamankan itu, Edy mengatakan, tidak ada rencana menggunakan alat-alat elektronik diikatkan di badan. Para peserta memang belajar betul dengan membahas soal untuk mendapatkan hasil atau poin secara maksimal dan lulus masuk PTN yang dituju.

“Orangtua pun konon tidak tahu-menahu. Tidak ada dalam skema itu. Bimbel dalam iklannya itu, di medsosnya menjamin lulus 110 persen,” kata Edy. Kini, kasus tersebut tengah diselidiki Polsek Medan Baru.

Edy berharap pihak berwajib mengusut tuntas kasus ini. Dia mengungkapkan, dalam waktu dekat akan menyurati Polsek Medan Baru untuk mempertanyakan terkait dengan penanganan kasus kecurangan tersebut. “Biarkan teman-teman kepolisian bekerja dulu, kami akan menyurati,” tuturnya.

(KTS/rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *