STRATEGINEWS.id, Jakarta – Salah seorang pemuda Lampung, Bima Yudho Saputro yang saat ini sedang menyelesaikan studi di Australia, mengkritik Pemprov Lampung, terkait buruknya infrastruktur di Lampung.
Kritik tersebut disampaikan Bima lewat akun TikTok @Awbimax Reborn. Bima mengkritik Lampung yang tak maju-maju.
Kritik Bima pun, menjadi viral dan menuai beragam komentar. Akibat kritik tersebut, kabarnya Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pun meradang.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Wartawan Republik Indonesia [DPP PWRI] Dr. Suriyanto PD, SH, M.Kn, mengingatkan para pejabat agar tidak alergi terhadap kritik.
Menurut Suriyanto, kritik Bima ini, tidak perlu disikapi dengan berlebihan.
“ Pejabat itu jangan alergi terhadap kritik, apalagi jika dilihat substansi kritik Bima ini bagus. Harusnya menjadikan introspeksi pejabat setempat untuk berbenah diri. Kritik tersebut merupakan bentuk ekspresi anak muda yang memiliki rasa cinta dan peduli terhadap daerahnya,” kata Suriyanto kepada awak media di Jakarta, Senin [17/4/2023].
“ Berilah jawaban yang proporsional dan menjadikan kritik untuk memperbaiki kinerja. Pejabat di tingkat manapun jangan sampai alergi terhadap saran dan kritik dari masyarakat, namun harus memberi respon yang cepat dan memberikan informasi yang benar dan akurat sehingga masyarakat dapat memahami apa yang dilakukan pemerintah dalam mengayomi masyarakat. Untuk itu para pejabat struktural harus mampu menjabarkan kebijakan pimpinan dalam upaya merespon setiap harapan dan keinginan masyarakat sesuai tugas fokok dan fungsi serta kapasitasnya,” kata Suriyanto.
Suriyanto menambahkan, keterbukaan informasi publik merupakan salah satu parameter keberhasilan layanan publik bagi penyelenggara pemerintahan. Partisipasi publik dalam memberi masukan dan kritikan dapat juga dijadikan pijakan bagi pemangku kebijakan dalam menentukan arah pemerintahan.
“Siap atau tidak siap, pejabat jika dihadapkan berbagai kritik dari pihak mana pun, sikapi secara responsif dengan melakukan inovasi sehingga masyarakat merasakan dampaknya. Jangan malah mensikapi dengan reaktif sehingga menimbulkan kegaduhan,” ungkapnya.
[ jgd/red ]
