STRATEGINEWS.id, Jakarta – Usai Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan sidak di pabrik Aqua di kawasan Subang Jawa Barat, jargon yang menyebut air mineral berasal dari pegunungan, kini tak lagi dipercaya masyarakat.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq ikut mengomentari soal sumber air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia, yang belakangan viral dan menjadi perbincangan masyarakat,
Dalam acara Mindialogue CNBC Indonesia, Hanif terang-terangan mengungkap bahwa sebagian besar produk AMDK di Indonesia selama ini berasal dari air dalam tanah, bukan dari pegunungan.
Hanif juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah tertipu dengan jargon bahwa air mineral yang banyak beredar di Indonesia berasal dari pegunungan.
“ Jadi bapak jangan terpedaya oleh minuman-minuman yang ada di atas meja itu Pak. Belum ada satupun minuman kemasan yang menggunakan air permukaan secara sustainable untuk produknya. Hanya untuk pricingnya, iya,” kata Hanif dikutip dari YouTube CNBC Indonesia, Selasa (28/10/2025).
Meski tidak menyebut secara spesifik nama merek air mineral, Hanif menegaskan bahwa tidak ada satupun minuman kemasan yang menggunakan air permukaan secara sustainable untuk produknya.
Terkait polemik ini, Hanif juga menyoroti soal pengambilan air tanah secara berlebihan oleh perusahaan air minum. Menurut dia, hal ini akan beresiko pada ketersediaan sumber daya air dalam jangka panjang.
“ Pengambilan air tanah secara berlebihan oleh perusahaan air minum sangat beresiko terhadap ketersediaan sumber daya air dalam jangka panjang,” kata Hanif.
[jgd/red]








