Budaya  

Sumenep Bangkit: Piala Presiden 2025 Kerapan Sapi Jadi Pintu Emas Ekonomi dan Budaya

Karapan Sapi merupakan tradisi perlombaan sapi khas Pulau Madura yang terkenal hingga mancanegara.
banner 400x130

STRATEGINEWS.ID, SUMENEP,– Kabupaten Sumenep, Madura, kini tengah bersiap menyambut salah satu event budaya paling bergengsi di Indonesia: Piala Presiden 2025 Kerapan Sapi. Keputusan untuk menjadikan Sumenep sebagai tuan rumah dalam ajang yang sudah masuk dalam kalender event nasional ini diharapkan tak hanya memperkenalkan budaya Madura ke seluruh penjuru negeri, tetapi juga membuka pintu bagi kemajuan ekonomi lokal yang lebih pesat.

Menurut Divo Kurniawan Jayadi, Tenaga Ahli Bupati Sumenep bidang Pariwisata, Investasi, dan Lingkungan Hidup, menjadi tuan rumah Piala Presiden Kerapan Sapi 2025 adalah sebuah kehormatan yang akan memberikan dampak positif pada berbagai sektor.

“Kepercayaan ini akan membawa dampak besar pada sektor pariwisata, perhotelan, UMKM, dan banyak lainnya. Yang jelas, ekonomi lokal akan merasakan efek langsung dari berbagai lini,” ujarnya, penuh keyakinan.

Kerapan Sapi: Lebih dari Sekadar Lomba

Kerapan sapi bukan sekadar perlombaan menarik yang menjadi daya tarik utama, namun juga merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya yang mengakar dalam kehidupan masyarakat Madura. Menurut Sucipto, Wakil Sekretaris Jenderal Pakar Sakera Madura, kerapan sapi adalah simbol kebanggaan yang patut dijaga dan dilestarikan.

“Ini lebih dari sekadar lomba, ini adalah kebanggaan budaya kita. Kami berharap masyarakat Sumenep bisa antusias menyambut event ini dan bersama-sama mendukung keberlangsungan tradisi ini,” tuturnya.

Dampak Ekonomi yang Menjanjikan

Selain menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya Madura, Piala Presiden Kerapan Sapi 2025 di Sumenep akan mendatangkan dampak ekonomi yang signifikan. Event ini diprediksi akan menarik ribuan wisatawan dari berbagai penjuru Indonesia, bahkan mancanegara. Hal ini tentu akan meningkatkan pendapatan sektor UMKM, yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi lokal.

Sebagai pusat perhatian media nasional dan internasional, Sumenep akan merasakan lonjakan kunjungan wisatawan, yang tidak hanya datang untuk menyaksikan kerapan sapi, tetapi juga menikmati keindahan alam dan kuliner khas Madura. Bagi pelaku UMKM, ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan produk-produk lokal kepada audiens yang lebih luas.

Pelestarian Budaya dan Harapan untuk Generasi Muda

Keberhasilan Sumenep menjadi tuan rumah event ini juga menjadi momentum penting dalam upaya melestarikan tradisi lokal. Dengan dukungan dari pemerintah, kerapan sapi akan semakin dikenal, dan menarik minat generasi muda untuk lebih peduli terhadap kebudayaan daerah.

Divo Kurniawan Jayadi menegaskan, event ini adalah titik tolak bagi Sumenep untuk terus berkembang menjadi tuan rumah berbagai event budaya besar di masa depan.

“Ini bukan hanya soal perlombaan. Ini adalah kesempatan besar untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Sumenep siap menjadi pusat berbagai event budaya. Jika kita sukses dengan Piala Presiden, ini bisa membuka jalan untuk event yang lebih besar di masa mendatang,” ujar Divo penuh semangat.

Dengan optimisme yang tinggi, masyarakat Sumenep diajak untuk berpartisipasi aktif, baik sebagai penonton, relawan, maupun pelaku usaha. Ini adalah saat yang tepat untuk memanfaatkan peluang besar yang ada di depan mata, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, dan memperkenalkan keindahan budaya Madura ke panggung internasional.

Piala Presiden 2025 Kerapan Sapi di Sumenep bukan hanya sebuah ajang olahraga tradisional, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan ekonomi lokal, kebanggaan budaya, dan identitas daerah yang semakin diperhitungkan di pentas nasional dan global. (ibn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *