STRATEGINEWS.Id, Jakarta – Program pemberian susu gratis yang diusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, terus digodok.
Untuk dapat memenuhi program susu gratis tersebut, holding Badan Usaha Milik Negara [BUMN] Pangan atau ID FOOD menghitung, diperlukan impor sapi perah hingga 2,5 juta ekor.
Menurut Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha ID FOOD, Dirgayuza Setiawan, impor tersebut dibutuhkan karena Indonesia masih kekurangan populasi indukan sapi perah.
Saat ini, setidaknya terdapat 400 ribuan sapi perah produktif di Indonesia. Jika pemerintah ingin memenuhi kebutuhan nasional, diperlukan peningkatan empat kali lipat dari 400 ribu ke 1,2 juta ekor sapi perah untuk memenuhinya.
“ Itu belum memperhitungkan tambahan kebutuhan program susu gratis. Kalau semua proteinnya benar-benar dari susu, maka kita butuh sekitar 2 hingga 2,5 juta sapi perah aktif,” tutur Dirgayuza kepada awak media, Kamis (29/2) lalu.
Dirgayuza menyampaikan, sebenarnya program susu gratis ini pernah juga pernah diusung oleh Presiden Soeharto. Namun, program ini hanya bertahan sampai tanda tangan Letter of intent dari International Monetary Fund (IMF).
“Kebijakan Presiden Soeharto itu dulu bertahan sampai di TTD LOI dari IMF di mana berbagai market yang kita miliki dibuat jadi pasar bebas. Kembali saya belum tahu nanti kebijakan Presiden baru akan seperti apa,” ungkapnya.
Meski begitu, Ia juga masih akan menunggu arah dan kebijakan pemberian susu gratis ini jika memang Prabowo dan Gibran menang dan menjadi presiden selanjutnya.
“Kita Yakin beliau dan timnya tidak akan membiarkan kita terus menerus melakukan importasi,” ungkapnya.
[sur/red]