STRATEGINEWS.Id, Jakarta – Dalam beberapa pekan terakhir, di media sosial bermunculan narasi-narasi yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, hanya karena berbeda pilihan politik jelang pilpres 2024
Dalam narasi, diantara pendukung capres saling menghujat, saling menjatuhkan, saling mengejek.
Apabila persoalan ini tidak disikapi, bisa meruntuhkan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mensikapi fenomena ini, Ketua Umum Aliansyi Masyarakat Untuk Nawacita [Almaun] Rafik Perkasa Alamsyah mengatakan, agar masyarakat kembali kepada jati diri dalam berbangsa dan bernegara, dengan menjaga nilai-nilai kebangsaan di Tanah Air.
“ Sudah saatnya kita kembali kepada jati diri kita sebagai bangsa yang besar, bangsa yang penuh toleransi dan menghargai keberagaman. Kita perlu merawat kebangsaan ini. Kita ini adalah negara yang sanagat unik dengan keberagaman, dan keberagaman itu adalah kekayaan kita yang harus kita syukuri,” kata Rafik Perkasa Alamsyah kepada strateginew.id, Senin [5/6/2023]
Rafik menilai, keragaman itu tetap bisa membuat Indonesia yang kaya akan budaya ini bersatu sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kendati demikian, menurut Rafik, bangsa Indonesia tetap perlu waspada karena perbedaan itu juga mengandung potensi konflik yang dapat berujung pada perpecahan.
Olehnya itu, sambung Rafik, agar masyarakat mengedepankan nilai-nilai dan kepentingan bersama dalam menjalani hidup berbangsa dan bernegara.
“ Mari kita jadikan pemilu ini sebagai momentum untuk merawat kebangsaan, memperkokoh nilai-nilai persatuan dan kesatuan, agar bangsa ini tidak tercabik-cabik hanya karena diantara kita berbeda pilihan. Jadikan perhelatan pilpres ini sebagai festival demokrasi yang berbudaya,” pungkasnya.
[jgd/red]