STRATEGINEWS.id, Jakarta – Dalam wawancara di salah satu stasiun TV nasional, pendiri Lembaga Survei Center For Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi sebut lebih baik 2 pasangan calon dalam Pemilihan presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Ia menyebutkan bahwa ada koalisi kuat yang bakal mencegah jika ada lebih dari tiga paslon dalam Pilpres 2024.
“Koalisi pemerintah akan berupaya mencegah tiga paslon,” kata Yusuf dikutip dari Kompas TV.
Jusuf mengatakan jika ada tiga paslon bakal membuka peluang 2-1.
“Karena tiga nama itu selalu membuka kesempatan 2-1, dan siapa yang menjadi nomor 2 itu kan berbeda,” jelasnya
Pernyataan pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jusuf Wanandi, di salah satu stasiun televisi swasta nasional memunculkan beragam kritik. Ini lantaran Jusuf turut menyatakan bahwa Pilpres 2024 akan diisi 2 pasangan calon.
Terkait pernyataan tokoh CSIS tersebut, Direktur P3S, Dr. Jerry Massie, MA., PhD menilai pernyataan Jusuf Wanandi mengambang dan berpihak pada Istana. Sebab, kubu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto akan sulit bergabung
“ Dari satu sisi saya sepakat dengan menolak 3 periode, tapi kalo pilpres 2024 diisi dengan hanya 2 kandidat aja agak sulit ya,” kata Jerry Massie, Senin [29/5/2023]
“Koalisi gendut atau gemuk juga tidak akan menguntungkan publik. Alasannya, karena sistem akan diatur oleh mayoritas dan mereka bisa leluasa merekayasa korupsi berjamaah. Sementara pihak oposisi akan minoritas. Kelompok oligarki menjalankan aksinya,” terangnya.
Oleh karena itu, Jerry Massie berharap koalisi Golkar dan PAN segera terwujud, sehingga Airlangga dan Zulkifli Hasan bisa tampil sebagai duet capres-cawapres.
“Dengan begitu saya menilai akan lebih baik dan positif dalam tatanan demokrasi,” tutupnya.
Hingga saat ini ada tiga nama calon presiden yang diprediksi bakal mengikuti Pilpres 2024 yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
PDI Perjuangan secara resmi telah menunjuk Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Adapun Anies Baswedan diusung Koalisi Perubahan terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sedangkan Prabowo Subianto, diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa [PKB]
[nug/red]