STRATEGINEWS.id, Jakarta – Dinamika politik jelang pemilu 2024, kian memanas. Sejumlah elit politik terus melakukan berbagai manuver, untuk ‘meloloskan’ jagoannya untuk berlaga merebut tiker kekuasaan menuju RI 1.
Pun demikian dengan Partai Golkar. Dalam kontestasi pilpres 2024 mendatang, partai berlambang beringin ini mencalonkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto maju sebagai bakal capres di Pilpres 2024, merujuk putusan Musyawarah Nasional (Munas) dan putusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas).
Menurut Ketua Umum DPP Relawan Aliansi Masyarakat untuk Nawacita (Al Maun) M. Rafik Perkasa Alamsyah, Golkar harus berbenah diri, salah satunya dengan mengevaluasi kembali kepemimpinan Airlangga Hartarto.
Kader muda Golkar dan Ketum Relawan Pemenangan Jokowi bentukan Golkar ini menilai, Airlangga gagal dalam melaksanakan amanat Munas dan Rapimnas Golkar sebelumnya.
“ Eksistensi Gokkar sangat ditentukan oleh nakodhanya. Untuk itu perlu ada reposisi dan mengevaluasi kembali kepemimpinan Airlangga Hartarto. Airlangga gagal dalam melaksanakan amanat Munas dan Rapimnas Golkar sebelumnya,” kata Rafik Perkasa Alamsyah melalui keterangan di Jakarta, Sabtu [27/5/2023].
Selain itu, kata dia, Golkar harus mendorong RUU Perampasan Asset Koruptor, yang saat ini sedang dalam pembahasan di DPR.
Menurut dia, RUU Perampasan Aset merupakan upaya dalam mendukung kerja-kerja pemberantasan korupsi, karena korupsi merupakan kejahatan kemanusiaan yang menyengsarakan rakyat.
“ Banyak kasus-kasus korupsi di negeri ini, dan koruptornya seakan tanpa beban, karena aset-asetnya telah diamankan. Kita melihat bagaimana korupsi semakin parah, seakan menjadi hal yang biasa di negeri ini. Bahkan korupsi juga telah menjalar sampai ke sendi-sendi terkecil,” ungkapnya.
[ nug/red ]