STRATEGINEWS.id, Jakarta – Konstelasi politik saat ini memang berbeda dengan periode sebelumnya, ini disebabkan karena PDIP sudah terlebih dahulu mengusung Capresnya, biasanya PDIP selalu belakangan. Tentu kondisi politik saat ini jadi berbanding terbalik dengan yang biasanya terjadi.
Bahkan para pengamat politik pun dibuat bingung dengan analisa analisa politiknya.
Menurut Ketua Umum Komunitas Kritis Indonesia Oscar Dany Susanto yang juga ketua Umum relawan Pendukung Setia Ganjar Pranowo [PSGP] , semua yang terjadi adalah hanya soal bergaining Jokowi dalam membujuk Prabowo agar mau berpasangan dengan Ganjar Pranowo.
” Persoalan menjadi rumit karena Ganjar sudah terlebih dulu jadi Capres, sementara Prabowo belum resmi.
Ini karena PDIP sebagai partai pengusung Ganjar memang memenuhi syarat untuk itu, yaitu presidential Threshold nya lebih dari 20%, sementara Gerindra sebagai partainya Prabowo tidak cukup untuk mengusung capres/ harus koalisi,” kata Oscar, Jumat [26/5/2023]
Oscar menyebut, Jokowi mati-matian membujuk Prabowo agar mau berpasangan dengan Ganjar Pranowo, walau tentu ini akan alot karena berkaitan dengan bergaining, pembagian kue kekuasaan
” Karena alotnya sampai harus diyakinkan oleh Gibran putra sulung Jokowi, dan berkali kali Jokowi berusaha mengajak Prabowo bertemu, walau dengan alasan pertemuan antara presiden dan menterinya. Hasil akhirnya Prabowo akan mengalah menjadi cawapres Ganjar Pranowo,” pungkasnya.
[nug/red]