STRATEGINEWS.id, Jakarta – Momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional harus mampu menjadi pendorong dalam menanamkan semangat generasi muda untuk bangkit dan berperan aktif dalam setiap sektor pembangunan di tanah air.
Semangat untuk bangkit generasi penerus bangsa harus terus didorong melalui berbagai cara dalam upaya mengisi kemerdekaan dalam proses pembangunan di sejumlah sektor.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Relawan Aliansi Masyarakat untuk Nawacita [Almaun] Rafik Perkasa Alamsyah melalui keterangan di Jakarta, Minggu [21/5/2023].
Selain itu, peringatan Hari Kebangkitan Nasional juga mengandung pesan untuk tetap menjaga semangat persatuan dalam proses pembangunan agar bangkit bersama demi Indonesia yang lebih berjaya.
“ Kita sebagai generasi penerus bangsa, harus benar-benar memahami latar belakang munculnya peristiwa yang dinilai sebagai Kebangkitan Nasional pada 1908 yang sepenuhnya diinisiasi oleh para pemuda di masa itu. Spirit tersebut harus tertanam dalam diri setiap anak bangsa, untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih baik,” kata Rafik.
Di tengah terjadinya banyak perubahan di sejumlah sektor di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, yang berdampak pada bermunculannya berbagai tantangan di berbagai bidang, menurut Rafik, penting mengajak seluruh elemen bangsa untuk bangkit menjawab tantangan tersebut.
Salah satunya, kata Rafik, adalah perkembangan teknologi informasi di era globalisasi saat ini yang memunculkan banyak tantangan.
“ Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi saat ini, telah berpengaruh terhadap realisasi kesantunan, etika dan moral generasi muda. Tergerusnya nilai-nilai moral, bila tidak disikapi, akan berdampak buruk terhadap eksistensi perjalanan bangsa ini ke depan,” ungkapnya.
Sambung Rafik, tergerusnya nilai-nilai moral generasi muda kita saat ini, karena pudarnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat di era globalisasi.
“ Dibutuhkan komitmen kuat seluruh anak bangsa untuk mewujudkan semangat kebangkitan nasional di berbagai bidang, di tengah proses pembangunan yang menghadapi berbagai tantangan,” tuturnya.
Rafik menambahkan, tantangan yang dihadapi bangsa ini, yang tak kalah penting adalah korupsi dan perilaku koruptif. Perlu kesadaran bersama, konsistensi nasional serta semangat untuk bangkit dalam diri anak bangsa untuk melawan dan memberantas korupsi di negeri ini.
“ Nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme yang terkandung dalam Hari Kebangkitan Nasional, seyogianya menguatkan tekad dan komitmen kita dalam jihad melawan korupsi, dimana perilaku koruptif merupakan kejahatan kemanusiaan yang dapat merusak setiap sendi dan aspek kehidupan berbangsa dan bernegara,” tandasnya.
“ Dalam pemberantasan korupsi, semangat kebangkitan nasional mutlak diperlukan agar setiap anak bangsa menggelorakan perang terhadap korupsi. Korupsi adalah kejahatan kemanusian yang tidak boleh tumbuh di negeri ini. Harus kita perangi bersama,” pungkasnya.
[jgd/red]