STRATEGINEWS.id, Medan — Total pendapatan selama Program “Berani Bebas Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)” oleh Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid, mencapai Rp 82.624.804.219.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulteng, Rifki Ananta, kepada pers, Sabtu (17/5/2025) melalui WhatsApp-nya.
Dia mengungkapkan, hasil transaksi itu terhitung mulai 14 April hingga 14 Mei 2025, dengan rincian PKB sebanyak 157.132 objek yakni mobil sebanyak 28.995 unit dan 128.137 sepeda motor.
Rifki menyebutkan, Rp 82.624.804.219 itu berasal dari provinsi Rp 50.377.311.011 dan kabupaten/kota sebanyak Rp 32.247.493.208.
Berdasarkan database aplikasi Samsat, total transaksi itu masing-masing Banggai Rp 4.128.264.553, Poso Rp 2.086.480.694, Donggala Rp 2.211.176.983, Tolitoli Rp 1.521.410.005.
Kemudian Buol Rp 651.893.145, Morowali Rp 2.219.785.582, Banggai Kepulauan Rp 508.311.644, Parigi Moutong Rp 3.068.039.283.
Selanjutnya, Tojo Unauna Rp 868.828.164, Sigi Rp 2.377.945.492, Morowali Utara Rp 1.366.940.880, Banggai Laut Rp 265.021.179, dan Kota Palu Rp 11.973.395.604.
Dia mengaku, terkait dengan kebijakan pemutihan PKB ini, masih banyak masyarakat yang belum merasakannya. Olehnya, masyarakat yang belum sempat membayar PKB saat kebijakan pemutihan dimulai namun sudah berakhir, meminta agar ada perpanjangan.
Alasannya, ada yang karena saat pemutihan belum memiliki uang cukup. Ada pula lantaran lamanya antrean akibat padatnya masyarakat yang mendaftar pemutihan PKB.
Sementara itu, Anwar Hafid menegaskan, kebijakan pemutihan PKB untuk membantu mengurangi beban masyarakat. Soal masih banyaknya warga yang belum merasakan manfaat program itu, Anwar Hafid mengaku akan melakukan evaluasi terlebih dahulu.
Meski waktu pemutihan PKB sudah ditutup, Gubernur Anwar Hafid menyebutkan, kemungkinan program itu akan diperpanjang, seperti dikutip dari sultengterkini.id, Minggu (18/5/2025) malam.
(KTS/rel)