STRATEGINEWS.id, Landak Kalbar – Rangkaian acara hiburan Naik Dango Festival dalam rangka memeriahkan ritual Naik Dango ke-38 tahun 2023 di Ngabang Kabupaten Landak Kalimantan Barat menuai reaksi pro dan kontra di masyarakat.
Ketua Panitia, Hery Mulyadi memastikan, rangkaian kegiatan Festival Naik Dango tersebut dilaksanakan terpisah dan tidak akan mengganggu makna dari ritual naik Dango ke-38 yang diselenggarakan dari tanggal 25-28 April Mendatang.
“Untuk tahun ini dari DAD Kabupaten Landak berkeinginan membuat suasana yang lebih meriah. Di mana Naik Dango ini dirangkai dengan kegiatan Naik Dango Festival.
Tanpa menganggu apalagi merusak prosesi ritual adat Naik Dango yang seutuhnya,” ungkap Hery Mulyadi di Ngabang, Selasa (18/4/2023).
Selain untuk memeriahkan, festival tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada UMKM dan seniman di Kabupaten Landak yang telah vakum selama beberapa tahun akibat diterjang pandemi Covid-19.
Tujuan utamanya Naik Dango Festival yang digelar pada 12 hingga 24 April ini, kata dia, ialah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat.
“Supaya dagangan UMKM ini laku, dibuatlah hiburan. Tentu hiburan ini ada pangsa pasarnya masing-masing, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua. Banyak kegiatan hiburan dan lomba-lomba yang bersifat modern dan juga tradisional,” ungkapnya.
Naik dango Festival ke-38 ini, menurut Hery, memiliki konsep yakni untuk memperluas promosi daerah Kabupaten Landak melalui daya tarik wisata seni dan budaya.
Selanjutnya, festival dan ritual naik dango diharapkan dapat menggerakkan kembali ekonomi pasca pandemi melalu UMKM dan Ekonomi Kreatif, serta dijadikan strategi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Landak dari Industri Kreatif.
“Bahkan ada empat komunitas Dayak dari Serawak juga akan meramaikan Naik Dango kita tahun ini,” katanya.
Terkait hiburan DJ, ia mengatakan, pihak panitia dan DAD sudah mengingatkan Event Organizer agar hanya menampilkan DJ yang sesuai dengan kondisi di Kabupaten Landak serta dalam penampilannya tetap mematuhi norma-norma kesopanan yang berlaku di masyarakat.
“Utamanya berpakaian yang layak dan sopan. Tidak seperti di klub malam. Lagu-lagunya juga diminta ada yang bernuansa etnik.
Ia berharap semua masyarakat/ semua stakeholder untuk mendukung event festival Naik Dango seperti ini, yang nantinya akan menjadi barometer para brand atau sponsorship yang mau melakukan event lain kedepannya di Landak. Bukan hanya sebatas event tahunan Naik Dango dan HUT Pemkab Landak saja.
“Kalau ada yang kurang dan keliru, kami panitia mohon maaf dan mengucapkan terima kasih atas masukannya, serta hal ini akan menjadi pembelajaran untuk kegiatan-kegiatan dikemudian hari,” tutup ketua panitia naik dango.
[sartiman]