Golkar tak mau berikan syarat capres koalisi besar, Sekjen PDIP: itu hak Golkar

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto [ft. Jawapos.com]

STRATEGINEWS.id, Jakarta – Dinamika politik tanah air jelang Pilpres 2024 kian menghangat. Terbaru, partai Golkar terang-terangan menyebut tak mau berikan syarat capres PDI Perjuangan di koalisi besar.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi santai keinginan Partai Golkar yang tidak mau partainya mematok sosok calon presiden [capres] yang akan diusung, apabila PDIP bergabung di koalisi besar.

“ Itu kan hak Golkar untuk berpendapat, kami menjadi pendengar yang baik,” kata Hasto, di Sekolah Partai PDIP, Sabtu [15/4/2023].

Terbentuknya koalisi besar, mengacu pada penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu [KIB], Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya [KIR] dan PDI Perjuangan. KIB terdiri dari Partai Golkar, PAN dan PPP.

Sementara KIR, beranggotakan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa [PKB]. KIB dan KIR membuka diri apabila PDI Perjuangan bergabung dengan Koalisi Besar.

Hasto mengaku tak mempermasalahkan pernyataan Golkar tersebut. Karena, menurut dia, dalam menentukan capres diperlukan tahapan-tahapan straregis.

Hasto mengatakan, berdasarkan pengalaman di internal PDI Perjuangan, Ketua Umum Megawati Soekarno Putri yang akan mengumumkan capres yang nantinya akan diusung.

“ Dari pengalaman mengumumkan Pak Jokowi, di situ akan terjadi konsolidasi pengerucutan dalam kerjasama tersebut,” kata Hasto.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan bahwa PDI Perjuangan boleh bergabung dalam koalisi besar jika tidak mematok capres.

“ Kalau teman-teman PDIP mau bergabung dengan koalisi besar ini, tidak mematok bahwa capresnya harus dari PDI Perjuangan. Itu bisa dimusyawarahkan, kita kan demokrasi Pancasila, musyawarah mufakat,” kata Nurdin Halid dalam diskusi di sebuah stasiun televisi, di Jakarta, Rabu [12/4].

Menurut Nurdin, jika sudah ada musyawarah yang dilakukan, tetapi tidak tercapai kesepakatan, setidaknya sudah tercipta persatuan.

[rus/red]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *