STRATEGINEWS.id, Manokwari – Papua Barat — Halaman Universitas Caritas Indonesia (UNCRI) Lembah Hijau berubah menjadi panggung hidup ekonomi rakyat, Jumat (5/12/2025). Di bawah motto “Ilmu Pengetahuan untuk Kemanusiaan dan Cinta Kasih,” mahasiswa UNCRI resmi meluncurkan Kegiatan Kewirausahaan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kewirausahaan—sebuah langkah strategis menuju cita-cita UNCRI 2027 sebagai kampus berakreditasi unggul.
Kegiatan ini digagas mahasiswa semester V Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang mengambil mata kuliah kewirausahaan, dan diikuti mahasiswa dari FEB, Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek), serta Fakultas Hukum. Respon positif datang langsung dari pimpinan universitas dan seluruh sivitas akademika, ditandai dengan habis terjualnya seluruh produk mahasiswa—mulai dari makanan, minuman, hingga hasil pertanian.
Stan demi stan diserbu pengunjung. Wortel, kentang, daun bawang, seledri, kol, dan sawi dari Kabupaten Pegunungan Arfak ludes. Produk olahan seperti kopi, keripik pisang, petatas ungu, roti, manisan, hingga hiasan ukiran dan pernak-pernik budaya ikut meramaikan denyut ekonomi kampus. Tak hanya barang, jasa tarian daerah, jasa kurir, hingga pupuk organik berbahan rumput laut turut dipasarkan.
Rektor UNCRI, Prof. Roberth K.R. Hammar, yang diwakili Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ir. Kaleb Y. Karubaba, M.Si, hadir langsung bersama dosen pengampu kewirausahaan Yohanes Ada Lebang, SP., M.Si. Turut hadir pula Woniwarat Kuway (Ketua DPM FEB), Kevin George (Ketua BEM FEB), dan Abraham Dance Rumbarar (Ketua Panitia Pelaksana).
Dalam laporannya, Yohanes Ada Lebang, SP., M.Si, yang juga menjabat Wakil Dekan I Fakultas Sains dan Teknologi, menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti 20 peserta mahasiswa dengan sekitar 50 jenis produk barang dan jasa.
“Mahasiswa ekonomi harus menjadi penggerak ekonomi di Manokwari. Ini momentum mempraktikkan langsung teori kewirausahaan. Kampus UNCRI kami dorong menjadi pusat distribusi dan pemasaran digital produk pangan lokal, terutama untuk masyarakat sekitar,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan fakta penting: dari sekitar 1.000 mahasiswa UNCRI, baru 0,03 persen yang aktif berwirausaha. Karena itu, program ini akan dijalankan berkelanjutan oleh UKM Kewirausahaan yang diketuai Uria Nunaki, dan digelar setiap Jumat pada minggu pertama dan kedua setiap bulan.
Sementara itu, Ir. Kaleb Y. Karubaba, M.Si menegaskan bahwa dunia hari ini menuntut keberanian mencipta lapangan kerja, bukan sekadar mencari kerja.
“Ekonomi yang bergerak hari ini adalah tanggung jawab mahasiswa ekonomi. Setelah lulus, wirausaha harus menjadi prioritas, bukan hanya ASN. Kampus ini kecil, tapi namanya harus besar melalui profesi dan karya. Ini awal yang sangat baik,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama pengabdian kepada masyarakat berbasis digital marketing, kreativitas, dan inovasi.
Dari sisi inovasi riset, ABRAHAM A. NAUW, mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi, memperkenalkan pupuk organik berbahan rumput laut dari pesisir Petrus Kafiar, yang dikombinasikan dengan tandan kosong kelapa sawit dan sekam padi.
“Produk ini sedang diteliti bersama Wakil Dekan I Fakultas Sains dan Teknologi (red. Yohanes Ada Lebang, SP., M.Si). Harapannya bisa meningkatkan ekonomi warga pesisir dan petani di Tanah Papua,” jelas Abraham.
Kebahagiaan tak hanya milik kampus, tetapi juga para pelaku usaha mahasiswa. Mega, penjual jasuke (jagung susu keju), mengaku hanya dalam satu jam berhasil meraih keuntungan bersih sekitar Rp500.000.
“Kami sangat terbantu. Ini pengalaman yang luar biasa dan semoga terus berlanjut,” katanya dengan senyum lebar.
Hal serupa dirasakan Jekson Wonggor, mahasiswa dengan produk pertanian dari Pegaf, Mokwam, dan Kwau, yang meraup keuntungan sekitar Rp400.000.
“Kami tidak menyangka semua produk bisa habis terjual. Biasanya kami harus ke pasar. Hari ini, pasar datang langsung ke kami,” ujarnya.
Menjelang sore, halaman kampus kembali lengang. Namun denyut harapan telah dinyalakan. Dari sayuran Pegunungan Arfak, pupuk rumput laut pesisir, hingga tangan-tangan muda yang belajar berdikari, UNCRI Manokwari menorehkan satu bab penting: kampus bukan lagi sekadar ruang belajar, tetapi ladang tumbuhnya keberanian ekonomi masa depan.
[jo/red]











