STRATEGINEWS.id, Singkawang Kalbar – Rangkaian Peringatan hari HAM sedunia ke 77 tahun 2025. Wakil Menteri HAM RI, Mugiyanto hadir di Kota Singkawang. Dialog interaktif dengan warga masyarakat Kota Singkawang. Berlangsung di Aming Coffee, Jl. Yos Soedarso Singkawang Barat, Kamis (13/11/2025).
Hadir pada dialog interaktif bersama Wakil Menteri HAM RI. Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie, SE.,M.H. Forkopimda, jajaran pejabat Pemkot Singkawang, Akademisi, Majelis Seni Budaya Singkawang (unsur 17 etnis di Singkawang), tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh adat budaya dan ormas, influzer, serta para Jurnalis.
Dialog interaktif, dipandu Dr. Hermansyah, dari Universitas Tanjung Pura Pontianak. Latar belakang mengapa dialog interaktif dilaksanakan di Kota Singkawang Kalimantan Barat, kata Hermansyah, karena Kota Singkawang sebagai kota tertoleran di Indonesia. Juga Pemerintahan Kota Singkawang yang telah memberikan bantuan hukum kepada warga masyarakat yang kurang mampu. Selain itu, sosok figur Walikota Singjawang Tjhai Chui Mie yang dinilai, berperan aktif bersama warga mssyatakatnya, secara inovatif menumbuhkan kembangkan semangat toleransi dan kebersamaan. Dalam interaksi sosial masyarakatnya yang beragam.
Wakil Menteri HAM RI, Mugiyanto, pada penjelasannya menerangkan, Hak Asasi manusia, sejatinya adalah bagaimana keseharian kita dan bagaimana cara hidup kita, dengan saling menghormati dan respek secara kemanusian.
“Itu jantungnya,” kata Mugiyanto.
Baik secara hubungan antara atasan dan bawahan. Antara bawahan dan atasan, maupun hubungan sesama manusia. Karena dengan saling menghormati tanpa memandang latar belakang apapun, tuturnya, kita bisa dengan damai hidup tentram.
“Seperti yang terjadi di Singkawang, ” ucap Mugiyanto.
Mugiyanto menegaskan, dialog interaktif HAM diharapkannya, berlangsung secara riang dan gembira. Bukan merupakan sesuatu yang menakutkan. Mugiyanto menerangkan hal tersebut, dalam kesempatannya yang pertama kali datang ke Kota Singkawang. Dirinya menilai Kota Singkawang tidak hanya sebagai Kota tertoleran. Kota Singkawang juga menjadi Kota yang ramah Hak Asasi Manusia.
Untuk meraih predikat tersebut, ungkap Wamen HAM RI ini, Walikota Singkawang harus berkompetisi dengan 415 Kabupaten/Kota, agar bisa menjadi tuan rumah Festival HAM pada tahun 2023 yang lalu. Pemerintah Daerah Kota Singkawang, ucapnya, paling siap untuk menjadi tuan rumah Festival HAM tahun 2023 ketika itu.
Selain telah menjadi tuan rumah Festival HAM, ungkap Mugiyanto, komitmen Walikota Singkawang terhadap HAM, juga telah diundang pemerintah korea Selatan pada forum HAM sedunia, human rights city, pada Mei 2025. Dalam hal inovasi inovasi yang dilakukan, sehingga Singjawang berturut turut, meraih predikat Kota tertoleran di Indonesia.
Namun yang terpenting pesan Wamentri HAM RI, memastikan komitmen Walikota dan seluruh masyarakat Kota Singkawang. Agar terus mempertahankan dan terus memperbaiki predikat Kota tertoleran dan Kota ramah HAM. Supaya dampaknya dari masyarakat untuk masyarakat. Bermanfaat hidup damai, sejahtera. Mendapatkan pelayanan yang baik dari sisi perbaikannya ekonomi, kemudahan mendapatkan pekerjaan, pelayanan kesehatan dan pendidikan.
“Karena tidak berguna berbicara tentang toleransi, hak asasi manusia ketika masyarakatnya masih miskin dan sebagainya, ” tegas Mugiyanto.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam hal mendapatkan pelayanan yang baik dari pemerintah, lanjut Mugiyanto, menjadi komitmen Presiden RI Prabowo Subianto.
Kementrian HAM RI yang sebelumnya cukup lama tidak ada. Terang Mugiyanto, kembali diadakan sebagai perwujudan 8 visi presiden RI yang ada termuat dalam aswacita. Visi nomor 1 ungkapnya, memperkokoh ideologi Pancasila, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia.
“Karena itulah, dibentuk Kementrian HAM RI, ” ujar Mugiyanto yang berlatarbelakang aktifis HAM ini. Mendampingi Menteri HAM RI Natalius Pigai yang juga aktifis HAM, dalam menjalankan tugas negara.
Walikota Tjhai Chui Mie, pada kesempatan dialog interaktif, mempresentasikan data inovasi Kota Singkawang meraih Kota tertoleran di Indonesia. Dirinya menegaskan, peran serta seluruh lapisan masyarakat Kota Singkawang adalah sangat menentukan. Sehingga Kota Singkawang dapat meraih Kota tertoleran serta ramah HAM di Indonesia.
“Ada pertanyaan kenapa Singkawang bisa toleransi, karena bapak ibu semua yang ada di depan saya, ‘ kata Tjhai Chui Mie mengawali pemaparannya.
Dirinya menyebut, tidak mungkin hanya dengan mengandalkan walikota, karena hanya memiliki dua kaki, dua tangan dan satu mulut. Suasana yang aman, tentram dan nyaman, saling menghargai dan saling menghormati, merupakan hal yang paling penting.
Untuk mewujudkan Singkawang sebagai kota tertoleran dan pada akhirnya sebagai kota ramah HAM, kata dia, membutuhkan suatu proses waktu yang panjang. Berbanding terbalik, jika yang terjadi kemudian, adalah sebaliknya.
Tjhai Chui Mie mengajak, seluruh elemen warga masyarakat di Kota Singkawang untuk terus menjaga, merawat dan memelihara semangat toleransi, yang selama ini telah terwujud. Karena peran serta seluruh masyarakat lah, Kota tertoleran dan ramah HAM di Singkawang dapat terwujud.
Dialog Interaktif Bersama Wakil Menteri HAM RI, Mugiyanto berlangsung lancar. Terutama pada sesi tanya jawab, yang diatur moderator. Dialog berakhir dengan poto bersama.
(Ibnu Azan)












