STRATEGINEWS.id, Medan — Walikota Medan, Bobby Nasution, menanggapi penelitian TomTom Traffic Index, yang menyebutkan, Medan menjadi kota termacet nomor 15 di dunia. Dia mengatakan, persoalan kemacetan ini Medan harus bisa diselesaikan.
“Harus bisa diselesaikan. Makanya yang sampaikan kemarin ini harus dilakukan (penyelesaiannya),” ujar Bobby saat ditanya wartawan di kantornya, Senin (20/1/2025).
Bobby lalu menyinggung salah satu penyebab kemacetan di Medan, karena banyaknya pembangunan di Kota Medan. Namun dia tidak mendetailkan pembangunan dimaksud.
“Kalau kemacetan temporary selama masa pembangunan. Mudah-mudahan kalau sudah selesai pembangunan, kemacetan selesai,” ujarnya.
Dalam dua tahun belakangan ini di sejumlah jalan protokol Kota Medan kerap mengalami kemacetan panjang, dampak dari pembangunan. Rekayasa lalu lintas kerap dilakukan. Misalnya di seputaran jalan di dekat Stasiun Kereta Api, pembangunan overpass di sana memakan waktu 15 bulan. Lalu, pembangunan underpass di Jalan HM Yamin yang menelan waktu 16 bulan. Keduanya telah selesai dibangun awal Januari 2025.
Lalu, hingga kini pembangunan underpass di Jalan Gatot Subroto Kota Medan juga belum selesai. Proses pengerjaan dimulai sejak 26 September 2023. Lalu, ada juga pembangunan halte untuk Bus Rapid Transit (BRT) di dekat Kantor Pos Medan sejak Agustus 2024. Proses pembangunan di kedua tempat memakan sebagian jalan protokol sehingga kemacetan kerap terjadi di sana.
Dari catatan Kompas.com, Bobby memiliki sejumlah program untuk mengurai kemacetan. Salah satunya menghadirkan 60 bus listrik ramah lingkungan, untuk menarik minat masyarakat menggunakan transportasi massal. Lalu dia juga mewajibkan ASN Pemkot Medan untuk menggunakan transportasi massal setiap hari Selasa. Dia juga mengatakan, pembangunan overpass di jalan dekat Stasiun KA Medan maupun underpass di HM Yamin untuk mengurangi kemacetan.
“Mudah-mudahan bisa mempermudah dan mengurangi kemacetan di Kota Medan,” ujar Bobby kepada wartawan usai peresmian underpass HM Yamin, Rabu (15/1/2025).
Sebelumnya, berdasarkan hasil penelitian TomTom Traffic Index pada tahun ini. Kota Medan disebut-sebut lebih macet dibandingkan Jakarta yang masuk dalam urutan ke-90. Di atas Kota Medan, terdapat Kota Bandung yang menduduki urutan ke-12. Penelitian ini dilakukan terhadap 500 kota di 62 negara. Indeks ini dibuat berdasarkan waktu tempuh rata-rata dan tingkat kemacetan. TomTom Traffic memakai metode penelitian berdasarkan floating car data (FCD) yang dikumpulkan dari berbagai sumber dalam menentukan urutan kota dengan kemacetan tertinggi, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (22/1/2025) sore.
(KTS/rel)