STRATEGINEWS.id, Larantuka – Pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Flores Timur (Flotim) dan BNPB dinilai tergesa – gesa mengaminkan rencana kepulangan 974 warga pengungsi ke desa asalnya, tanpa terlebih dahulu memastikan kondisi erupsi gunung Lewotobi dan jalur evakuasi baru buat warga terdampak.
Selain tidak adanya kepastian jelas terkait kenyamanan warga pengungsi yang di pulangkan, sikap Pemda Flotim dan BNPB juga dinilai sebagai langkah yang di paksakan tanpa memperhitungkan tempat tinggal yang layak huni, bagi warga terdampak sekembalinya ke desa asalnya.
Penilaian ini disampaikan Ketua Fraksi Gerindra DPRD Flotim, Vincensius Suban Hikon, SIP, kepada media ini merespon upaya BNPB dan pemda Flotim terkait pemulangan warga pengungsi ke desa asalnya.
” Upaya yang dilakukan BNPB dan pemda Flotim itu baik adanya. Namun yang terpenting adalah jaminan kepastian kondisi erupsi Gunung Lewotobi dan jalur evakuasi baru, serta tempat tinggal yang layak huni bagi warga pengungsi’.harap Vincensius
Dirinya secara tegas mempertanyakan sikap Pemda Flotim, apakah sudah mempertimbangkan secara matang dan sudah melakukan hal tersebut diatas
atau belum ?.
“Ini yang perlu menjadi perhatian Pemda Flotim, bawasannya kondisi di desa asal sangat tidak memungkinkan, mengingat masih banyak rumah warga yang saat ini di data kerusakannya, dan belum layak di huni pasca erupsi gunung Lewotobi”.kritiknya.
Sesuai data yang di himpun media ini di sejumlah desa terdampak erupsi, seperti di desa Waiula, desa Boru Kedang, desa Hewa, Desa Ojand Detun dan desa pante Oa, hingga berita di turunkan, masih sedang di data kerusakannya dan belum ada tindakan pemda Flotim dan BNPB dalam mengatasi kondisi rumah tinggal warga di musim penghujan ini.
Begitupun terkait rencana pemulangan 947 warga desa terdampak, sama sekali belum ada informasi detail BNPB dan pemda Flotim, soal apakah warga di pulangkan secara mandiri atau di fasilitasi oleh BNPB dan Pemda Flotim.
Sementara itu warga pengungsi dari desa Hewa, Desa Waiula, Pante Oa, Ojand Detun, Kecamatan Wulanggitang, di pastikan akan kembali ke desa asalnya tanggal 7/12/2024.
Sedangkan sebanyak 947 warga pengungsi yang terdata berada di desa Lewoingu Kecamatan Titehena, bersama pengungsi di posko mandiri juga akan kembali ke desa asalnya bersamaan
“Benar kami mau kembali ke desa asal pada Sabtu (7/12/2024). Kami minta pihak pemerintah bisa memastikan kondisi rumah tempat tinggal kami termasuk kondisi erupsi gunung Lewotobi”. ungkap warga pengungsi Ona Soge dan Shinta Lotar, saat bincang – bincang dengan media ini di posko pengungsi, Kamis (5/12/2024).
Hingga berita ini diturunkan, Kepala BPBD Flotim, Drs. Fredric Moat Aeng, dikonfirmasi media ini, Kamis (5/12/2024) tidak merespon.
(DA/MB)