STRATEGINEWS.id, Subulussalam – Puluhan Kades geruduk Kantor Walikota Subulussalam, karena Pemko Subulussalam sampai hari ini, belum membayarkan honor perangkat desa selama 9 bulan pada periode April-Desember tahun anggaran 2024, puluhan Kepala Desa yang ada di lingkup Pemko Subulussalam geruduk ruang kerja Pj Walikota Subulussalam,Senin (2/12/25 )
Pj Walikota ada diruang kerja tapi tak bersedia menjumpai para keuchik sehingga di depan ruang kerja Walikota, para kades melampiaskan kekecewaan dgn membanting berkas pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) yang sudah ditandatangani mereka.
Kemudian, para kepala desa oleh staf setdako diarahkan ke ruang pertemuan walikota untuk mendengarkan penjelasan Sekda Subulussalam ,terkait pembayaran honor perangkat desa.
Dalam pertemuan tersebut,Sekda Subulussalam H, Sairun mengatakan, sebenarnya hari ini akan dicairkan honor perangkat desa sebesar 2 bulan, tetapi lantaran sistem error atau belum terkoneksi saja. Sairun menjelaskan bila sistem keuangan sudah dapat dibuka hari ini, maka Sp2d sudah bisa dilakukan.
“silahkan para keuchik kawal sistem tersebut jika tak percaya”, jelas Sairun.
Dalam pertemuan tersebut Ketua Apdesi Subulussalam Julfan mempertanyakan apakah dana DAU hanya di bulan ini saja dicairkan, bukan kah tiap bulan dibayarkan?
Di jawab langsung Sekda Sairun, bahwa Dana Alokasi Umum tahun 2024 telah membayar 6 bulan honor perangkat desa untuk tahun anggaran 2023 dan 3 bulan utk tahun 2024,yg tentunya jadi beban anggaran tahun 2024, ” anggaran kota Subulussalam gali lobang tutup lobang”, jelas Sairun.
Akhir pertemuan, para Kades minta pembayaran honor sebesar 3 bulan,sedangkan Sekda Subulussalam mengatakan, saat ini posisi kemampuan keuangan Pemko Subulussalam hanya mampu membayar 2 bulan ADD dan sisanya diselesaikan tahun 2025.
Para kades menekankan jika tujuh hari dari sekarang tuntutan kami tidak diindahkan maka kami akan menduduki Kantor Setdako Subulussalam, jelas Wahda sekertaris Apdesi.
Ketua Apdesi Julfan meminta kepada Pj Walikota Subulussalam untuk mengundurkan diri jika tidak mampu menyelesaikan permasalahan ini.
[Feri Fadli]