STRATEGINEWS.id, Buol – Perbaikan jembatan yang menghubungkan Desa Maniala dan Boilan kecamatan Tiloan Kabupaten Buol yang dikerjakan PT. Fajar Raya Tahun Anggaran 2023, yang menelan anggaran 4 milyar lebih kembali dikerjakan.
Menurut Kabid Binamarga PU Propinsi Sulawesi Tengah, Ir. Asbudianto yang sekaliggus juga selaku PPK, menyampaikan kepada Media online Strateginews.id baru-baru ini di ruang kerjanya jalan Towua.
Asbudianto mengatakan, sejak awal pekerjaan Jembatan Maniala sudah sesuai perencanaan yang matang, namun Asbudianto mengakui ada faktor non teknik yang tidak di perhitungkan yakni kondisi alamnya, karena lokasi tanahnya sangat labil, hal ini yang menjadi problem dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Asbudianto lebih lanjut mengatakan, kontraktor pelaksana sudah berusaha dengan maksimal melakukan pemasangan tiang pancang, namun karena faktor alam sehingga pekerjaan sedikit terbengkalai dan baru akan dilanjutkan dalam waktu dekat ini.
Untuk itu menurut Asbudianto,, Jhony Pongki selaku kontraktor pelaksana secepatnya akan memperbaiki jembatan yang panjangnya kurang lebih 30 meter tersebut agar bisa di lewati oleh masyarakat sebagai pengguna. Ketika di tanya anggarannya Asbudianto mengatakan, bahwa hal itu tetap menjadi tanggung jawab kontraktor, dan kontraktor tetap punya niat baik untuk memperbaikinya.
Hasil pekerjaan tersebut belum di PHO oleh tim teknis kami, di tambah lagi waktu pelaksanaan sudah berakhir terpaksa kami melakukan pemutusan kontrak sesuai jangka waktu yang tetapkan berakhir bulan Desember tahun 2023 yang lalu, dan kami juga belum mencairkan dananya kurang lebih 800 juta, jelas Asbudianto.
Dijelaskan pula oleh Asbudianto secara teknis pihak kontraktor sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan, namun kondisi alamnya tidak bisa dihindari, penimbunan oprit jembatan sampai 3 kali, namun masih tetap juga gagal tidak bisa.
“Saat ini kontraktor bersama konsultan sudah berada dilokasi untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan kembali, secara teknis apakah kita tetap gunakan tiang pancang atau dengan pola beton busa.Nantilah kita liat sejauh mana tanggung jawab kontraktor untuk memperbaiki dengan dananya sendiri,” ujar Asbudianto.
[Mir/Mai]