STRATEGINEWS.id, Badung – Kapolda Bali beserta jajarannya diminta untuk tidak memberikan izin demo kepada pihak manapun, agar tidak terjadi kemacetan lalu lintas kearah Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Hal tersebut perlu mendapatkan atensi dari pihak kepolisian, agar arus lalu lintas berjalan dengan baik dan lancar.
Demikian disampaikan Ketua LSM JARRAK Bali, Made Ray Sukarya, saat dikonfirmasi awak media di Kabupaten Badung, Senin, 9 September 2024.
Oleh karena itu, Ray Sukarya berkeinginan pulau Bali ini dengan segala kearifan lokal yang selama ini terjaga dengan baik tidak ada demo dan juga tidak ada kemacetan, agar segala acara apapun berjalan dengan lancar.
“Jangan sampai situasi Bali itu terganggu, karena adanya penunggangan politik yang dibikin untuk berdemo dan berpotensi menimbulkan kemacetan,” kata Ray Sukarya.
Sebelumnya, Indonesia khususnya Bali juga sukses menggelar World Water Forum atau WWF ke-10 yang digelar pada 18-25 Mei 2024 lalu sebagai event internasional yang khusus membahas dan merumuskan kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia.
Tak hanya itu, baru-baru ini juga Bali sukses menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 dan High Level Forum on Multi Stakeholders Partnership (HLF MSP) 2024 yang dilaksanakan pada 1-3 September 2024 lalu.
Kemudian, dalam waktu dekat kembali Bali bakal dipercaya menjadi tuan rumah event internasional, yang disebut Bali International Air Show (BIAS), pada 18-21 September 2024 mendatang.
Disebutkan, BIAS 2024 diperkirakan akan dihadiri 6.000 tamu dari 100 stakeholder sektor aviasi 35 negara serta perwakilan pemerintah serta menteri negara sahabat.
Untuk itu, Bali harus dijaga keamanan dan ketertibannya, agar situasi berjalan kondusif.
“Kalau dilihat media luar, bahwasanya disini itu dibilang Bali macet dan gaduh, nanti ada stigma yang tidak baik tentang Bali,” tegasnya.
Sebelum dilaksanakan event berkelas internasional hingga pelaksanaan BIAS 2024, lanjutnya Bali itu tidak boleh ada kemacetan lalu lintas, apalagi demo.
“Hal-hal mengenai demo itu bisa diselesaikan dengan bicara bukan merusak ketertiban dan kenyamanan lalu lintas di Bali, apalagi itu mengganggu aktivitas obyek vital, seperti jalur ke Bandara Ngurah Rai,” pungkasnya. (red).