STRATEGINEWS.id, Jakarta – Tinggal satu bulan lagi pemerintahan berganti tangan dari Presiden Joko Widodo – Maaruf Amin kepada Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Pemerintahan awal Prabowo ke depan diharapkan memberikan kebijakan yang efektif dan efisien dan berpihak kepada rakyat.
Harapan tersebut disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Wartawan Republik Indonesia [DPP PWRI] Dr. Suriyanto Pd, SH.,MH.,M.Kn melalui keterangan di Jakarta, Senin [2/9/2024].
Pemerintahan ke depan, kata Suriyanto, harus kita kawal dengan semangat kebersamaan, gotong royong untuk bersama-sama membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.
“ Bapak Prabowo Subianto adalah seorang tokoh yang keberadaannya di panggung politik Indonesia bukanlah suatu kebetulan. Kehidupan dan pandangannya terhadap dunia telah dibentuk sejak masa remajanya. Dan komitmen beliau terhadap bangsa ini, terhadap rakyat tidak diragukan lagi,” kata Suriyanto.
Kendati begitu, sebut Suriyanto, ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi Presiden Prabowo Subianto. Pertama, adalah fokus pada persoalan ekonomi rakyat. Pemerintah harus menyediakan pangan bergizi untuk rakyat serta mampu memproduksi pangan secara mandiri.
“ Tantangan presiden Prabowo Subianto, yang utama adalah fokus pada persoalan ekonomi rakyat. Program penyediaan pangan yang bergizi harus benar-benar diimplementasikan secara benar dan tepat sasaran,” kata Suriyanto menambahkan.
Selain itu, tantangan penciptaan lapangan kerja, tantangan percepatan pembangunan agar bonus demografi bisa dioptimalkan dan Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.
Suriyanto melanjutkan, presiden terpilih mendatang juga harus menjadikan bidang pendidikan sebagai panglima pembangunan atau prioritas utama dalam pembangunan. Sehingga alokasi dana atau anggaran bisa diarahkan seutuhnya untuk sektor pendidikan.
“ Langkah pertama yang perlu diperhatikan pemerintahan Prabowo-Gibran adalah mempertajam visi dan misi di bidang pendidikan. Diharapkan bahwa visi dan misi ini akan mengutamakan aspek-aspek kunci seperti kualitas pendidikan, aksesibilitas, dan relevansi kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang. Selain itu, adanya fokus pada pembangunan infrastruktur pendidikan yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia juga menjadi harapan masyarakat,” pungkas Suriyanto
[jgd/red]
