STRATEGINEWS.id, Palu – Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Sulawesi Tengah dalam dua hari ini (26-27/03/2024) banyak mendapat apresiasi dari Masyarakat Sulawesi Tengah. Presiden ke-7 Republik Indonesia ini berkunjung ke Luwuk, Salakan, Palu, Donggala, Sigi hingga Toli Toli dalam rangka untuk meresmikan sejumlah program strategis Nasional (PSN) yang di bangun di Sulawesi Tengah.
Terhitung sejak pasca bencana alam 2018 lalu, kedatangan Jokowi awal 2024 kali ini adalah yang ketiga dan sudah dua kali menginap di Kota Palu. Jokowi nampak hafal detail perubahan di Sulteng pasca bencana alam dan disusul bencana non alam. Bahkan, Jokowi pernah berseloroh ke Gubernur Rusdy Mastura, ‘’Masih sehat Rus (panggilan gubernur) tiga kali ya kena Covid,’’ ujar Cudy, menirukan gurauan Jokowi ke dirinya di sebuah kesempatan.
Sulawesi Tengah, di Indonesia kini di kenal sebagai raksasa yang bangun dari tidurnya. Bahkan dunia sudah mengakui, kandungan nikel di Sulawesi Tengah masuk tiga besar dunia. Jadi Wajarlah, kalau detail perkembangan Sulteng dipantau dari Jakarta setiap saat secara khusus.
Jokowi selalu mengamati dengan detail perubahan signifikan di Sulteng. Bahkan, Presiden RI ini berharap Negeri Seribu Megalit ini nantinya sudah siap sebagai penyangga, penopang dan penyokong Ibukota Nusantara (IKN), Sebagai rantai pasok komoditi.
Menurut Ismail Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Palu menyatakan, mestinya Pemerintah transisi Prabowo-Gibran ke depan sudah memberi porsi kepada kader dari Sulawesi Tengah untuk masuk dalam jajaran Kabinet Pemerintahan di periode 2024-2029 nanti.
“Kami jangan hanya di ayun-ayun lalu di berikan sebutir permen manis layaknya anak kecil. Karena kita ketahui kontribusi daerah Sulawesi Tengah kepada Negara begitu besar dan amat sangat penting di perubahan geo politik Nasional sebagaimana UU Nomor 3/2022 tentang ibukota negara.” Terang Ismail.
Bayangkan saja, akses menuju ke IKN sangat cepat hanya 45 menit dengan menggunakan pesawat udara dan delapan jam bila menggunakan kapal laut. Lebih lanjut di paparkan dosen UIN Palu tersebut, Sulawesi Tengah merupakan pusat suplai pangan dan komoditas pertambangan paling dekat bagi penduduk IKN.
Oleh karena itu, Ismail menegaskan, kiranya Pemerintah dalam hal ini tim transisi Prabowo-Gibran harus memberikan ruang bagi tokoh-tokoh terbaik dari Sulawesi Tengah, apakah itu berasal dari Palu, Donggala dan Sigi maupun dari daerah lain di Sulteng masuk dalam jajaran Kabinet.
“Selain itu, saya kira para politisi senior dari seluruh partai politik sudah saatnya melepaskan baju kerajaannya masing-masing untuk menyuarakan atas nama masyarakat Sulteng. Kiranya di masa kepempinan Pak Prabowo – Gibran memasukan salah satu kader terbaiknya untuk duduk di jajaran cabinet nanti.” Tegas Ismail berisyarat.
Sudah saatnya sekarang ini putra-putri daerah Sulawesi Tengah berkiprah dan memiliki peran strategis untuk duduk dalam jajaran lingkup pemerintahan di pusat. Karena dalam dua periode kepemimpinan Jokowi, tidak ada satupun kader-kader dari Sulawesi Tengah yang di akomodir atau di beri kepercayaan masuk di jajaran kabinetnya. Pungkasnya.
[Wis]