STRATEGINEWS.Id, Donggala – Untuk sukseskan program Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tekhnologi (Kemendikburistek RI) tentang sekolah penggerak perlu adanya Kerjasama yang erat, selaras dalam meningkatkan mutu Pendidikan saat ini.
Ini disampaikan Abdul Rasyid R. Ahmad, selaku kepala sekolah SDN 19 Sojol yang terletak di pulau Maputi saat mengikuti acara Forum Pemangku Kepentingan program Sekolah Penggerak Angkatan 1 dan 2 di Hotel Sutan Raja, Palu. (30/05/2023).
Di katakannya, SDN 19 Sojol, Kabupaten Donggala merupakan sekolah yang berstatus atau tergolong Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T) bukan berarti menjadi sebuah halangan untuk menjadi sekolah penggerak. Sehingga pada tahun 2022 lalu sekolah yang di pimpinnya itu di nyatakan lulus seleksi oleh Pemerintah melalui Kemendibudristek RI sebagai salah satu sekolah penggerak di Indonesia untuk wilayah Kabupaten Donggala, Propinsi Sulawesi Tengah.
“Asas manfaat yang kami rasakan sebagai Sekolah Penggerak begitu banyak yang kami terima, terutama dalam memotivasi guru, baik kinerja maupun peningkatan kualitas belajar siswa. Meskipun letak sekolah kami berada di pulau Maputi yang penuh dengan keterbatasan sarana pendukung dalam menjalankan program layanan Pendidikan di era digital saat ini, Itu bukanlah sebuah hambatan bagi kami.” Ungkap Rasyid.
Lebih lanjut di katakannya, dengan kondisi keterbatasan sarana dan prasarana yang di miliki SDN 19 tetap berupaya semaksimal mungkin melaksanakan program Sekolah Penggerak. Misalnya, pelaksanaan kegiatan PMO, lokakarya dan beberapa kegiatan lainnya berpartisipasi dalam memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Pendidikan di negeri ini.
Karena di ketahui bersama terdapat 300 lebih sekolah dasar di Donggala dan baru 18 sekolah dasar (SD) yang lulus sebagai sekolah penggerak di Kabupaten Donggala. Ini merupakan beban moral bagi Pemerintah Kabupaten Donggala untuk memacu ratusan sekolah yang lain agar bisa menjadi sekolah penggerak. Ujar Rasyid.
Di tegaskannya, semua ini dapat terlaksana atas kerja sama kawan-kawan guru, dukungan orang tua siswa dan bimbingan Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Donggala, ini di buktikan dengan mendapat penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Pemerintah melalui Kemendibudristek sebagai kategori Pemda Inspiratif tingkat kabupaten 3T subkategori Transformasi Digital.
“Dengan motivasi dan kerja keras bersama-sama seluruh pemangku kepentingan Pendidikan di Kabupaten Donggala, terutama pemanfaatan akun belajar siswa. Saya yakin tujuan itu bisa di capai sebagaimana visi Pendidikan mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.” Tegasnya.
Sehingga ke depan tegas Rasyid, pewarnaan kerja sama sekolah penggerak dan implementasi kurikulum Merdeka di tahun-tahun ke depan terakomodir dan terakses di 16 kecamatan seluruh wilayah Kabupaten Donggala.
“Sekolah kami sejak di tetapkan sebagai sekolah penggerak pada tahun 2022 lalu, sudah menerapkan dan menggunakan kurikulum Merdeka. Dimana sekolah kami sudah melaksanakan ujian berbasis digital atau online. Dan program ini kami imbaskan ke sekolah lain maupun di gugus, agar percepatan perluasan akses materi dan pengalaman bisa di lakukan Bersama untuk mengangkat visi dan misi Pendidikan di Kabupaten Donggala.” Paparnya.
Kami berharap, agar sebagai sekolah penggerak tergolong 3T yang ada di Pulau Maputi, Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala. Kiranya mendapat perhatian serius dari Pemerintah utamanya Pemkab Donggala dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudyaan untuk bisa mengunjungi sekolah kami. Karena ada beberapa sarana dan prasarana penunjang pendidkan yang perlu dukungan dan segera harus di bantu.
“Misalnya, kebutuhan sarana transportasi penyebrangan laut dari pulau Maputi menuju daratan agar kami bisa mengcover setiap kegiatan yang di laksanakan, kapanpun dan dimanapun setiap saat. Karena kami hanya mengandalkan jasa transportasi laut perahu milik nelayan setempat dan itu terkadang itu membutuhkan waktu atau menunggu lama.” Tukasnya.
DAD.