STRATEGINEWS. Id, Donggala – Menjadi Sekolah Penggerak butuh kemauan dan keseriusan serta keinginan yang kuat dari para guru utamanya kepala sekolah perlu berkomitmen dan bergotong royong menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran di sekolah.
Selain itu, perlu dukungan dari orang tua siswa, tokoh masyarakat, adat, organisasi, cendekiawan, relawan dan pemerintah daerah untuk mewujudkan Pendidikan terbaik. Hal ini harus relevan dan berdampak baik demi tujuan peningkatan kualitas belajar anak-anak di masa depan.
Menurut Agus Padolembah, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sindue, Kabupaten Donggala, dari 5 sekolah penggerak tingkat SMP sebagai salah satu sekolah penggerak yang lolos seleksi secara Nasional melalui Kemendikbudristek RI di Donggala akan berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan seluruh target capaian yang di persyaratkan sebagai sekolah penggerak sebaik-baiknya.
“Dengan dukungan dan kebersamaan Kerjasama dengan seluruh elemen Pendidikan di Kabupaten Donggala, upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila, kami laksanakan berbagai kegiatan di lingkup sekolah salah satunya in house traning (IHT) selama 3 bulan bersama dewan guru.” Terangnya.
Agus juga menjelaskan, selaku kepala sekolah di SMP Negeri 1 Sindue berperan sebagai fasilitator dan di bantu 6 pengawas, mensosialisasikan program organisasi penggerak untuk melaksanakan peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan utamanya kurikulum merdeka.
“Kurikulum merdeka ini kami berlakukan kepada siswa di kelas 7 SMP terdiri dari dua program. Pertama sasarannya melatih guru membuat alur rencana pembelajaran, capaian tujuan pembelajaran sampai dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dan kedua kepada siswa di ajarkan intrakurikulernya dan profil pembelajaran Pancasila yang berpusat pada siswa.” Jelasnya.
Adapun untuk kelas 8 dan 9 Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sindue ini menegaskan, tetap menggunakan kurikulum lama (K13) akan tetapi model pembelajarannya mengacu ke kurikulum merdeka. Karena roh pembelajaran berpusat kepada siswa. Fokus utamanya adalah peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
DAD.