Berita  

Sekolah Penggerak Ciptakan Pelajar Pancasila Di Donggala

Mahmud, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Donggala.
banner 400x130

STRATEGINEWS.Id, Donggala – Sekolah terbaik adalah impian orang tua untuk menunjang pendidikan anak-anaknya. Dan Sekolah Penggerak merupakan sekolah implementor berbasis Kurikulum Merdeka adalah salah satu sekolah impian para orang tua.

Program Sekolah Penggerak (PSP) upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian untuk menciptakan Pelajar Pancasila. Demikian di katakan, Mahmud, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Donggala saat lakukan monitoring di kegiatan Lokakarya Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMP Negeri 1 Sindue, Kabupaten Donggala.

Di sampaikannya, ada 30 sekolah untuk ikut dalam kegiatan PSP ini. Terdiri dari PAUD/TK ada 7 orang, Sekolah Dasar (SD) 18 orang dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 5 orang. Dan kegiatan ini merupakan kegiatan Angkatan ke-2 yang dilaksanakan di salah satu Sekolah Penggerak yaitu SMP Negeri 1 Sindue.

Irman, Panitia Pelaksana Lokakarya Kepemimpinan Kepala Sekolah BGP Propinsi Sulawesi Tengah.

Dan Mahmud berharap, agar para peserta yang ikut dalam kegiatan program PSP ini, dapat membiaskan kemampuan kompetensi mereka kepada sekolah yang belum masuk kategori sebagai sekolah penggerak. Agar ke depan seluruh sekolah di wilayah Kabupaten Donggala bisa menerapkan program Merdeka Belajar sebagai mana tujuan Pemerintah untuk mencapai pelajar Pancasila.

Di tempat yang sama Irman dari Balai Guru Penggerak (BGP) Sulawesi Tengah menjelaskan, program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul Kepala Sekolah, komite pembelajaran dan pengawas.

Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program ini dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Sekolah Penggerak. Paparnya.

Lebih lanjut di jelaskan Irman, kegiatan di SMP Negeri 1 Sindue ini adalah lokakarya kepemimpinan kepala sekolah. Dimana para kepala sekolah di dampingi fasilitator membahas materi berkaitan hal-hal kepemimpinan di sekolah. Karena kepala sekolah merupakan pemimpin pembelajaran dan juga sebagai pengawas di sekolahnya masing-masing.

Agar ke depan kepala sekolah lebih memahami prinsip-prinsip dasar kepemimpinan dan menggerakkan entitas di sekolah. Makanya sengaja kegiatan ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sindue selain berstatus sebagai sekolah penggerak juga memiliki fasilitas lumayan bagus. Ungkap Irman.

Selain itu, Irman berharap agar dari beberapa sekolah penggerak lainnya bisa menjadi tuan rumah penyelengara kegiatan ini secara bergilir, agar dapat dilakukan monitoring dan evaluasi secara langsung di sekolahnya.

Adapun syarat untuk menjadi sekolah penggerak adalah kepala sekolahnya mendaftarkan sekolahnya ke Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan RI, Kepala sekolah masih memiliki sisa masa tugas untuk menjabat sebagai kepala sekolah, sekurang-kurangnya adalah satu kali masa tugas. Terangnya.

Lebih lanjut di jelaskannya, Kepala sekolah memiliki tujuan dan visi untuk menjadi peserta Sekolah Penggerak, memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan strategis. Mampu memimpin perubahan, menjalani masa pelatihan dan juga bimbingan, memiliki kemampuan hubungan kerja sama, orientasi pembelajar, jiwa resilience, kematangan dalam beretika dan dapat memimpin implementasi serta mampu mendorong inovasi.

Sekolah Penggerak adalah salah satu usaha pemerintah untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa yang diawali dengan SDM unggul. Program Sekolah penggerak ini membantu proses akselerasi sekolah agar bisa bergerak lebih maju dalam kurun waktu 3 tahun. Tutur Irman.

Sekolah Penggerak ini akan di dampingi selama 3 tahun jelasnya, setelah lepas 3 tahun sekolah-sekolah itu pada tahun ke-4 dan tahun berikutnya bergerak secara mandiri, akan menyalurkan ke sekolah yang lain. Karena sekolah penggerak itu bukan di nilai dari bagus dan letaknya di kota. Akan tetapi sekolah itu memiliki komitmen peningkatan mutu Pendidikan di era digital.

Ada beberapa keuntungan bagi sekolah yang menerapkan program Sekolah Penggerak, diantaranya, peningkatan mutu hasil belajar dalam kurun waktu 3 tahun. Meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru di sekolah tersebut. Mempercepat digitalisasi di sekolah, mendapatkan kesempatan menjadi katalis perubahan bagi sekolah lainnya. Papar Irman.

Selain itu Irman juga menegaskan, sekolah penggerak dapat mempercepat pencapaian profil pelajar Pancasila, mendapatkan pendampingan yang intensif. Dan yang paling utama, mendapatkan anggaran tambahan untuk membeli buku bagi pembelajaran dengan paradigma baru.

Di tegaskannya, karakteristik kurikulum program sekolah penggerak, berbasis kompetensi dimana ranah hasil belajar meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan dan juga sikap sebagai rangkaian dalam proses berkelanjutan.

Model pembelajaran yang fleksibel, akan memberikan kesempatan cukup untuk membuat siswa belajar sesuai dengan grade ketercapaian dan profil pelajar pancasila. Program ini diharapkan agar dapat memiliki sinergi dengan kehidupan sehari-hari dan berorientasi pada pencapaian penumbuhan dan penguatan profil pelajar pancasila. Tukasnya.

DAD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *