Berita  

Antisipasi kebakaran pemukiman, selayaknya mobil damkar Subulussalam tes uji kelayakan operasional

STRATEGINEWS.id, Subulussalam – Untuk mengantisipasi terjadi tidak berfungsinya kendaraan pemadam kebakaran saat beroperasional melakukan pemadaman api pada suatu peristiwa, sudah sepatutnya seluruh unit mobil damkar yang ada di kota Subulussalam dilakukan tes uji kelayakan operasional.

Menurut keterangan Kabid Kesiapsiagaan dan Pemadam Kebakaran di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam Madin Cibro,SE bahwa saat ini ada 8 unit mobil damkar dan 3 unit Bentor (becak bermotor) damkar yang mereka miliki tersebar dibeberapa kecamatan.

Dan Personil damkar Kota Subulussalam untuk thn 2023 sejumlah 107 orang TETAP SIAGA 1X 24 JAM, DIBAGI dalam tiga Shif A,B dan C, jelas nya.

Madin membenarkan ada beberapa unit mobil damkar yang ada di kec Simpang Kiri kurang optimal beroperasional dikarenakan rusaknya tali poly dan kerusakan pada mesin pompa air (PTO), yang kesemuanya itu memerlukan dana cukup besar untuk memperbaikinya.

Menurutnya, untuk pembelian pompa dan power take off (PTO) harus dipesan di Pulau Jawa,dan harga nya cukup mahal berkisar ratusan juta rupiah.Sedangkan tali kipas atau tali poli harganya murah tapi juga harus pesan dari luar daerah.

” Damkar 05, kerusakan pd bagian PTO PUMP, (saat ini belum bisa perbaikan akibat anggaran sangatlah pantastis mahal mencapai 200jt, itu sudah penawaran pihak PT AYAXX JAKARTA ( P.Jawa),guna antisipasi hal tsb juga kita sediakan mesin operasi tembak cadangan, sehingga bs menyiram jika terjadi kebakaran”,terang Madin.

Saat strategi news menanyakan terkait ada beberapa mobil damkar yang tidak lagi memiliki STNK, bagaimana kaitannya dengan pembayaran pajak kendaraan selama ini,yang dibayarkan tiap tahunnya?.

“Masalah pembayaran pajak armada damkar , bisa langsung konfirmasi ke bendahara BPBD ,dan menurut informasinya ,ada wacana yang saya dengar bahwa nantinya mobil damkar tidak lagi membayar pajak”, jelas Madin Cibro pada Strategi news.id.

Saat ini untuk pengisian BBM,beberapa mobil damkar yang tidak lagi memiliki STNK harus menggunakan barcode dari mobil lain.

” STNK memang saat ini tidak ada, namun kami sudah lakukan pengurusan ke samsat, yg ada satu unit saja,(itu lah yang kami dartar kan ke my pertamina”” barcode”” sehingga bisa isi BBM “, jelas Madin.

Kabid Kesiapsiagaan dan Pemadam Kebakaran, Madin Cibro,SE tersebut menyampaikan unit dibawah bidangnya siap dilakukan uji kelayakan operasional.

“Layak apa tidaknya 8 unit damkar pemko, kita siap untuk di uji test kelayakan pada keadaan bulan april s/d may ini, hanya ada dua unit saja yang ada kendala, yakni damkar Korea akibat tali poly putus, dan itu juga kita sudah pesan sedang indent, hrs pesan ke jakarta”, sampainya.

“Dan masalah keterlambatan personil pemadam ke TKP beberapa waktu lalu,itu karena informasi telpon warga yang kurang cepat ke pos piket pemadam serta kendala di jalan, apa lagi jalan keluar dari pos damkar masih belum diaspal,” terang Madin.

Madin berharap agar pemerintah memperhatikan kondisi unit damkar kota Subulussalam yang ada saat ini,butuh keseriusan pemerintah untuk mengkondisikan agar unit mobil damkar yang ada berfungsi maksimal , supaya tidak terjadi lagi keterlambatan kehadiran mobil damkar pada suatu peristiwa kebakaran di pemukiman warga.

Mengingat Pemko Subulussalam pesat pertumbuhan penduduk dan masih banyak nya rumah-rumah yg rawan kebakaran dan karena semakin seringnya bencana kebakaran pemukiman terjadi kita lihat belakangan ini.

“Mohon saya pemko Subulussalam kiranya dapat mengadakan armada damkar yg baru, ( seperti yg sy kunjungi Kab Aceh Barat thn 2022 bisa mengadakan armada damkar baru s/d 3 unit, jenis cold diesel)”, himbaunya.

[dedi]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *