STRATEGINEWS.id, Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Rycko Amelza Dahniel menyebut pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) bukanlah radikalis.
Rycko juga memastikan bahwa pelaku tersebut, tidak terkait dengan jaringan teroris mana pun. Ia menyebutkan, pelaku mengalami gangguan kejiwaan.
“Bukan radikal, itu orang sakit, orang psikopat, tidak ada radikal sama sekali. Tidak ada teroris sama sekali, tidak masuk radikal, tidak masuk ekstrem, tidak masuk wilayah jaringan teroris,” ujar Rycko melalui pernyataan persnya di Semarang, Jumat (5/5/2023).
Pelaku penembakan di Kantor MUI, diketahui seorang pria warga Lampung berinisial M (60).
Rycko menyebut M merupakan orang dengan gangguan psikologis yang penyakit kejiwaannya, dideritanya karena keturunan genetik.
“Almarhum sakit, ada riwayat keturunan genetik,” ucapnya.
Seperti diketahui, M melakukan penembakan terhadap Kantor Pusat MUI di Jakarta pada Selasa (2/5/2023) siang.
Usai melakukan aksinya, M sudah ditemukan tidak sadarkan diri. Polisi kemudian membawa M ke Puskesmas Menteng, namun di sana petugas medis menyatakan M dalam keadaan meninggal dunia.
[asumsi/nu/red]