STRATEGINEWS.id, Jakarta – Aktifis dan Pegiat Medsos Ade Armando, bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia [PSI] .
Masuknya Ade Armando ke PSI, memunculkan dugaan ada motif politik lain, salah satunya untuk menyerang bakal calon presiden Anies Baswedan
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie membongkar niat terselebung dari Ade Armando yang kini telah memutuskan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dikomandoi oleh Giring Ganesha.
Menurut Jerry, bahwa akademisi dari Universitas Indonesia itu masuk ke PSI hanya untuk menyerang Anies Baswedan. Pandangan Jerry tersebut diperkuat oleh manuver politik Ade Armando yang selama ini berseberangan dengan Anies Baswedan. Ade dan PSI sama-sama punya pandangan politik yang selalu berbeda dengan Anies.
“Tujuan Ade Armando masuk PSI tak lain hanya untuk menyerang Anies secara membabi-buta,” kata Jerry saat dikonfirmasi, Kamis (13/4/2023).
Jerry menduga, Ade akan menjadi senjata PSI untuk memainkan isu-isu toleransi yang sebelumnya kerap ditujukan ke Anies. Menurutnya, tudingan-tudingan itu akan digencarkan menjelang Pilpres 2024.
“Paling isu intoleran dan radikal dari Yaman dan juga politik identitas akan selalu berkumandang. PSI lahir, tugas dan tujuannya hanya untuk menyerang lawan politik Jokowi,” kata Jerry.
Jerry menilai, Ade dan merupakan spesial penyerang lawan politik Jokowi. Sebab, sampai saat ini Ade sama sekali tidak pernah terlihat menyerang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atau pemerintah.
Bukan hanya itu, kata Jerry, Ade juga dianggap tak pernah menyentuh isu-isu nasional yang menyeret pemerintah pusat. Seperti halnya kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) sampai proyek kereta cepat.
“Isu TPPU Rp 349 triliun mereka diam membisu, isu skandal dan jebakan hutang China untuk kereta cepat Jakarta-Bandung, ada berapa jalan tol dan bandara di jual, rencana impor 2 juta ton beras,” ucapnya.
“Kapan Ade mengkritiknya tak ada. Jadi masuknya salah satu buzzer Jokowi ini untuk menambah daya gedor menyerang Anies. Anehnya Anies masyarakat biasa tapi tetap saja digebuk,” lanjut Jerry mengakhiri.
[nug/red]